Produsen Mobil Mewah Jaguar Berencana Semua Produknya Bertenaga Listrik Mulai 2025

LONDON, JaringPos – Produsen Merek mobil mewah yang sedang berupaya bangkit dari keterpurukan, Jaguar, berupaya agar stiap produknya akan sepenuhnya bertenaga listrik pada tahun 2025, kata perusahaan Inggris itu melalui Kepala Eksekutif Thierry Bollore pada hari Senin (15/2/2021), saat menjelaskan rencana untuk menghentikan produksi mesin pembakaran internal.
Jaguar Land Rover, yang dimiliki oleh konglomerat India Tata Motors, berharap langkah tersebut akan membantu membalikkan nasib merek Jaguar yang berusia 86 tahun, yang bagi banyak orang melambangkan kelas tetapi telah mengalami kesulitan dalam beberapa tahun terakhir.
Peralihan ke mobil listrik dimasa depan akan melibatkan pemindahan produksi mobil dari pabrik Castle Bromwich JLR di sebelah timur kota Birmingham di Inggris tengah ke Solihull di dekatnya.
Thierry mengatakan perusahaan sedang “menjajaki peluang untuk menggunakan kembali” pabrik Castle Bromwich, yang mengarah ke spekulasi bahwa itu dapat digunakan untuk produksi baterai.
Jaguar Land Rover juga mengatakan bahwa merek Land Rover yang jauh lebih menguntungkan akan memproduksi model all-electric pertamanya pada tahun 2024 karena juga akan menghentikan mesin pembakaran internal.
“Kami memiliki semua bahan yang kami miliki untuk menata kembali bisnis dan pengalaman yang dicari pelanggan kami, untuk menata ulang tolok ukur kemewahan,” kata Bollore.
Langkah tersebut disambut baik oleh Sekretaris Transportasi Inggris Grant Shapps sebagai “langkah besar untuk manufaktur mobil Inggris.” ujar Grant.
Dilansir dari BBC, Society of Motor Manufacturers and Traders, kelompok industri mobil Inggris, mengatakan pengumuman itu mewakili “suntikan kepercayaan” ke dalam sektor tersebut, yang telah menderita selama setahun terakhir selama pandemi virus korona.
“Peta jalannya menuju masa depan yang dibangun di sekitar keberlanjutan, dengan model listrik dan hidrogen serta investasi dalam teknologi terhubung dan digital, sejalan dengan ambisi pemerintah dan harapan konsumen yang meningkat,” kata kepala eksekutif SMMT, Mike Hawes.
Namun, dia mengatakan Inggris perlu meningkatkan daya saingnya mengingat persaingan global yang “sengit” yang terjadi dalam peralihan ke mobil listrik, tidak terkecuali dari perusahaan seperti Tesla.
“Pemerintah harus memastikan manufaktur maju mendapat dukungan penuh, dengan kerangka kebijakan dan rencana pertumbuhan yang mengurangi biaya, mempercepat produksi baterai dalam negeri dan rantai pasokan listrik, dan memberi insentif pada R&D dan pengembangan keterampilan,” katanya.(*Ard)