Daerah

Areal Pura Gumang Disulap Menjadi Resort, Aksi Penolakan Warga Makin Panas

Penolakan didasari pengrusakan spanduk warga dan kerja sama dengan pihak investor belum mendapat persetujuan mutlak dari semua komponen masyarakat.

Karangasem, JaringPos | Aksi penolakan areal suci Pura Gumang disulap menjadi resort mewah untuk akomodasi pariwisata kian memanas. Bahkan, aksi penolakan sampai berujung dengan turunnya warga Desa Bugbug, Karangasem dengan memasang spanduk berukuran jumbo di depan tembok rumah salah satu warga desa setempat. Masyarakat yang menolak proyek pembangunan di areal suci Pura Gumang, pada Minggu, (12/3/2023) telah memasang spanduk bertuliskan “Masyarakat Desa Bugbug menolak proyek pembangunan di areal suci Pura Gumang. Mari lindungi habitat kera dan areal suci”.

Penolakan itu, juga akibat selama ini kerja sama dengan pihak investor belum mendapat persetujuan mutlak dari semua komponen masyarakat, karena belum banyak mengetahui langsung dan mendapat persetujuan mutlak dari warga Desa Bugbug, karena hanya beberapa orang atau pihak tertentu saja yang ditengarai sudah mengetahui kerja sama tersebut. Bahkan, setelah dilakukan pengecekan legalilitas pembangunan resort di pinggir tebing pantai itu, masyarakat menduga proyek tersebut belum melengkapi semua izin yang dipersyaratkan seperti PBG ataupun ijin Amdal. Dugaan itu berdasarkan pengecekan warga ke Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu (DPMPSP) Kabupaten Karangasem belum lama ini.


Karena itulah, warga akhirnya turun tangan dan langsung memasang spanduk tersebut yang bertujuan untuk memberikan ruang kepada seluruh masyarakat yang menolak proyek pembangunan tersebut untuk menunjukkan pendapatnya di depan umum. Pemasangan spanduk itu pun dilakukan di tembok yang berdiri di pinggir Jalan Raya Samuh atau tepatnya di atas tanah pribadi salah satu masyarakat yang ikut aksi penolakan. Sebelumnya, masyarakat yang menolak proyek tersebut sudah membuat Petisi dan semuanya sudah membubuhkan tandatangan untuk menolak. Karena itulah, aksi penolakan juga disampaikan lewat spanduk raksasa yang dipasang bersama warga.

Pada hari yang sama ternyata ada segerombolan orang datang yang diduga atas perintah salah satu oknum yang mengaku prajuru. Kemudian mereka langsung merusak dan mencabut, beserta membawa spanduk tersebut dari tempat dipasang. Atas kejadian tersebut, ribuan warga melakukan perlawanan dan langsung melaporkan bersama-sama pelaku perusakan ke Mapolres Karangasem. “Kami bersama seluruh masyarakat yang menolak telah melaporkan kejadian perusakan spanduk tersebut,” beber perwakilan pelapor bernama I Putu Andriksa kepada awak media.

1 2Laman berikutnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker