Daerah

Keluhan Wisman Sebagai Mimpi Buruk Saat Tiba, APPMB Bali Desak Pihak Terkait Lakukan Perbaikan

Proses Keimigrasian Bandara Ngurah Rai Disorot Media Asing, Wisman Antri Selama 5 Jam

Mangupura, JaringPos | Keluhan wisman pada saat kedatangan di Bandara Ngurah Rai dalam proses Keimigrasian yang harus menunggu antrian hingga 5 jam dianggap terlalu lama setelah mengalami jetlag selama perjalanan. Salah satu media asing loyaltylobby.com menyoroti hal tersebut dengan judul Bali Airport Has Become A Nightmare With Up To Five Hours Immigration Lineups – Stay Away! “Bandara Bali Menjadi Mimpi Buruk Dengan Antrean Imigrasi Hingga Lima Jam – Jauhi!” dan sempat viral di sejumlah media online luar negeri.

Terkait hal tersebut, Ketua Aliansi Pelaku Pariwisata Marginal Bali (APPMB) Puspa Negara menyebut hal ini menampar wajah pertama Bali atau kesan pertama saat wisatawan tiba di Bali, “Sangat tidak berbanding lurus dengan upaya menuju kebangkitan pariwisata Bali saat ini meski masih ditengah pandemi covid 19 level 1, kita berharap wisman yang datang mendapatkan pelayanan yang nyaman, mudah, cepat dan efisien karena memang tujuan berwisata adalah untuk refreshing, kebahagian, kesenangan dan kenyamanan,” ujar Puspa Negara di Badung, Sabtu (30/7/2022).


Ia menegaskan bahwa dengan kondisi antrian yang mengular dan sangat lama bagi wisman karena prosedur keimigrasian adalah sangat tidak mendukung tujuan wisatawan berkunjung ke Bali (happines, joyable & comportable), menurutnya, situasi ini harusnya tidak terjadi jika pihak pengelola bandara, keimigrasian dan pihak terkait lainya di bandara Ngurah Rai memiliki visi yang sama dengan tujuan pembangunan Bali yang 54% tergantung sektor pariwisata (sektor tersier/ sektor jasa) yang harus memiliki daya keramahan, kemudahan, kenyamanan & keefisienan, karena waktu begitu berharga bagi wisman yang memang memiliki length of stay yang pendek di Bali (rata-rata 3 s/d 7 hari).

“Jangan sampai waktu berlibur mereka terpotong sia-sia hanya karena prosedur di Bandara yang jelimet dan tidak efisien. Seharusnya Management Bandara Ngurah Rai memahami bahwa di tengah Pandemi ini di awal kebangkitan pariwisata Bali, Bali masih mendapat predikat yang sangat baik seperti dari Travel Leisure USA, Ubud sebagai kota terbaik di Asia dan terbaik ke-3 di dunia pada tahun 2022, Bali versi Trip adviser di nobatkan sebagai World Favourite Destinations 2022, juga Hotel terbaik di Dunia ada di Bali,” terangnya.

Sebagai pelaku pariwisata, Puspa Negara berharap banyak pada pihak Bandara Ngurah Rai terutama di Keimigrasian agar memiliki visi yang sama dalam upaya mewujudkan keunggulan layanan di destinasi. Ia pun berharap pada pihak managemen Bandara dan Imigrasi Ngurah Rai untuk segera  memperbaiki kondisi ini dengan secepatnya dan tidak boleh lagi wisman mengantre hingga 5 jam lamanya, buka counter yg lebih banyak sesuai ratio kedatangan wisman, di sisi lain agar fungsi-fungsi pengawasan terhadap kinerja BUMN/Otorita Bandara terutama di Bandara Ngurah Rai di tunjukkan secara factual oleh Waskat (pengawasan melekat) internal Otorita Bandara, ditopang dengan Penguatan fungsi pengawasan DPRRI asal Bali, DPD RI asal Bali, DPRD PROV BALI, DPRD BADUNG.

“Sejatinya kami berharap pada pak Gubernur, Wagub, stake holders segera Sidak Pelayanan Bandara Ngurah Rai terutama di prosedur keimigrasian. Jika kondisi ini berlarut-larut dan tak kunjung diperbaiki, maka kami mendorong pihak otoritas untuk mengasorbsi tenaga lokal atau melokalisasi SDM  di Bandara  Ngurah Rai,” pungkasnya.(*ade)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker