Cok Ace dan Bang Emil Bersama bjb Mesrakan Bali

Denpasar, JaringPos.com | Walaupun diguyur hujan lebat, BJB (Bank Jawa Barat) tetap berkomitmen memajukan para UKM di Bali dengan program kredit Mesrakan tanpa anggunan. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk upaya komitmen BJB dalam membangun perekonomian di Bali.
Wakil Gubernur Bali Cok Atha Ardana Sukawati (Cok Ace) ikut hadir dalam sambutannya menjelaskan eratnya hubungan Bali dan Jawa Barat dalam hal kesamaan visi dibidang pariwisata dan ekonomi.
“Hubungan antara Jawa Barat dan Bali sudah terjalin lama. Mewakili pemerintah Probinsi Bali saya mengapresiasi kegiatan bjb mesra kan Bali dimana pada bulan January yang biasanya sepi dari kunjungan wisatawan maka dengan adanya kegiatan ini yang mengikutsertakan peserta yang datang sejumlah kurang lebih 200 orang adalah berkah bagi pariwisata Bali,”
Cok Ace berharap ada kebijakan baru agar pintu masuk Bali bisa dibuka dengan kemudahan visa agar tidak hanya untuk wisata tapi juga untuk kepentingan lain seperti kunjungan bisnis dan kujungan lainnya.
“Sudah saya sampaikan kepada Menkumham tentang kendala-kendala yang dihadapi Bali, salahsatunya terkait pengurusan visa yang masih cukup mahal walaupun hanya berkisar 800rb, tapi kenyataan dilapangan bisa sampai 3jt lebih,” ujar Cok Ace.
Direktur BJB Yudy Renaldi mengatakan, BJB yang berada di 14 provinsi, bahkan di Bali sendiri capaiannya pun sangat baik. Sehingga pihaknya memprioritaskan Program Mesra pertama di Bali kredit tanpa anggunan dimana nilai kredit dari Rp500 ribu hingga Rp5 juta rupiah, bahkan dalam kredit Mesrakan setiap warga yang bermukim disekitar tempat ibadah apasaja bisa menjadi prioritas Mesra(Masyarakat Ekonomi Sejahtera).
“Kredit Mesra diharapkan bisa menjadi aksebilitas masyarakat terhadap permodalan,” ungkapnya
Tambahnya Renaldy , Program Mesra ini nantinya bisa memudahkan masyarakat mendapatkan pembiayaan mikro, sekaligus mengurangi tingkat pengangguran di Bali, serta memberikan peningkatan pertumbuhan ekonomi yang selaras dengan keimanan yang berbasis rumah ibadah.
“Kita akan serahkan penerima bantuan 7 penerima rumah ibadah umat Hindu dan 5 penrima bantuan rumah ibadah muslim, sebagai bentuk kepedulian BJB akan keanekaragaman umat beragama di Bali,” paparnya.
Renaldy mengakui, penyaluran kredit Mesrakan hingga per 31 Desember 2021 mencapai Rp 25 milyar yang telah tersebar di 459 rumah ibadah dan 817 kelompok, hal tersebut merupakan suatu bentuk komitmen dalam menumbuhkan kredit Mesra sehingga kemudahan akses modal untuk masyarakat akan bermuara ke kesejahteraan guna mempercepat pemulihan ekonomi di Bali maupun nasional.
“Bali menjadi tonggak awal penyaluran kredit Mesra sebab Bali merupakan jendelanya Indonesia,” ungkapnya.(tim/nan)