Malaysia Buka Akses Perbatasan, TKI NTT Diminta Ikuti Arahan Kemenaker

Kupang, JaringPos.com – PEMERINTAH Provinsi NTT melalui Dinas Koperasi, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTT meminta agar masyarakat khususnya para tenaga kerja Indonesia (TKI) asal NTT tetap mengikuti arahan dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker).
Himbauan ini dikemukakan menanggapi adanya informasi internasional yang beredar mengenai kebijakan Malaysia yang membuka akses perbatasan dan penyebrangan. Malaysia diketahui menutup akses dari sejumlah negara termasuk Indonesia karena Covid-19.
“Jadi prinsipnya adalah seribu kali Malaysia sudah membuka kita tetap harus mendengarkan arahan dari Kementerian Ketenagakerjaan,” ungkap Kadiskopnakertrans Sylvia Pedkujawang, Rabu (14/10).
Ia juga menyampaikan telah mengikuti informasi yang beredar tersebut namun informasi tersebut perlu ditelaah baik-baik dan menunggu konfirmasi dari pemerintah kedua negara tersebut, Indonesia dan Malaysia. Untuk itu masyarakat khususnya pekerja atau TKI asal NTT yang ingin kembali ke Malaysia perlu cermat kembali terkait informasi tersebut.
“Kita tau ada tautan itu dan kita simak. Ini yang kita perlu cek baik-baik karena menurut saya Malaysia tidak buka untuk pekerja tapi buka bagi traveler tapi kalaupun sudah buka kita harus mendengar arahan dari Kementerian Ketenagakerjaan,” kata dia.
Lebih lanjut, jelas Sylvia, Kemenaker saat ini baru mengeluarkan petunjuk pelaksanaan penetapan pengiriman TKI yang harus sesuai protokol Covid-19. Selain itu info dari Kemenaker, Malaysia dan Singapura sampai saat ini belum termasuk negara yang dapat diakses masuk.
“Bahkan negara-negara, ada 14 negara, yang bisa kita masuki itu dan bukan Malaysia, bukan Singapura. Untuk wilayah Asia itu di Hongkong untuk profesi PLRT (Penata Laksana Rumah Tangga). Cuma Hongkong ini terkendala bahasa dan harus punya Bahasa Kanton,” jelasnya.
Sementara itu ia tetap menghimbau agar pekerja imigran tetap mengikuti prosedur resmi yang berlaku.
“Kalau kita dari pemerintah berharap tetap jangan ilegal lewat perusahaan-perusahaan, memastikan semua dokumen dan sertifikat lengkap,” jelas dia kembali.
Ia juga kembali menegaskan bahwa ada prosedur yang harus dipatuhi para imigran sekalipun kedua negara sepakat. Pemerintah saat ini, kata dia, fokus juga terhadap kesehatan para imigran atau TKI dalam situasi Covid-19.
“Baik itu Malaysia sudah buka, baik itu antar negara dan kedutaan sudah deal, Kemenaker sudah mengeluarkan edaran tapi kita tetap memastikan mereka di sini tetap sehat. Pandemi ini yang perlu kita antisipasi dan bukan kita mau mempersulit tapi meningkatkan perlindungan terhadap mereka,” kata dia. (*ade)