Daerah

Puskesmas IV Densel Ditutup, 40 Orang Diisolasi Buntut dari Enam Tenaga Medis dan Staf Positif Covid-19

Denpasar, JaringPos – Pelayanan rawat inap dan rawat jalan di Puskesmas IV Denpasar Selatan ditutup untuk sementara waktu. Penutupan ini dilakukan karena enam tenaga medis serta staf di puskesmas tersebut dinyatakan positif Covid-19. Sementara 40 orang tenaga medis dan staf lainnya yang kontak erat dengan salah satu pasien positif, menjalani isolasi mandiri.

Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pulau Moyo, Pedungan ditutup mulai Jumat (11/9/2020) hingga Minggu (20/9/2020) mendatang. Pelayanan akan kembali normal pada Senin (21/9/2020) mendatang.

Walaupun puskesmas ini dibuka tanggal 21 September 2020, tetapi masa isolasi petugas loket diperpanjang hingga tanggal 23 September 2020. Ia menambahkan, 40 petugas yang kontak erat ini tak bisa dites swab. Menghindari hal-hal yang tak diinginkan, mereka diwajibkan melaksanakan isolasi mandiri.

Kepala UPT Puskesmas IV Denpasar Selatan, dr. Made Saraswati Rahayu, Minggu (13/9/2020) siang mengatakan, saat ini puskesmas tersebut masih memberikan beberapa layanan. Beberapa petugas yang tak terpapar dan tidak sempat kontak erat dengan pasien positif Covid-19 juga masih tetap berjaga. Adapun layanan yang masih buka yakni rujukan, tindakan gawat darurat, pemberian obat pasien khusus seperti penderita TBC dan ODGJ. Sementara untuk layanan lainnya diarahkan ke Puskesmas 1 Denpasar Selatan.

“Sebenarnya masih ada yang piket. Untuk sementara, pasien sakit dan sehat kami arahkan ke Puskesmas I Densel. Untuk staf kami yang hasil swabnya negative, kami minta untuk tetap tugas melayani atau menerima pasien rujukan dan pasien yang memerlukan obat khusus,” katanya.

Saraswati mengatakan, keenam petugas yang dinyatakan positif Covid-19 ini meliputi perawat, petugas jaga malam, loket serta jumantik. “Untuk dokter astungkara aman, dan tidak ada yang terpapar,” katanya.

Ke-40 orang lainnya tidak dilakukan tes swab sesuai SE Gubernur Bali. Bagi yang tidak bergejala diharapkan melakukan isolasi mandiri. “Sekarang yang kontak erat kan tidak boleh swab. Sesuai SE Gubernur, hanya boleh diisolasi mandiri bagi yang tidak bergejala. Karena kami takut dan tidak tahu positif atau negatif, maka mereka wajib isolasi,” katanya.(ade)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker