
Mataram, JaringPos | Kabupaten Lombok Utara (KLU) sebuah Ironi Pendukung Jokowi. Semoga tulisan ini dibaca oleh Menteri PUPR pak Basuki Hadi Muljono dan berkenan mempertemukan saya dengan Kepala BWS NT I (yang lebih sulit ditemui melebihi Presiden saya!) untuk berdebat teknis tentang teknis pengelolaan air tanah berbasis energi terbarukan.
“Tahukah kalian???
Ditengah riuhnya kegembiraan menyambut pesta akbar World Superbike dan MotoGP di Sirkuit Mandalika Resort yang dibangun dengan puluhan triliun dana APBN dan merupakan salah satu program Nawacita Jokowi (Presiden yang paling dibenci di NTB),” tulis Lalu Agus F Wirawan.
Di sebuah desa bernama Dasan Gelumpang Bayan, nun jauh di ujung utara Pulau Lombok, rakyat kabupaten satu-satunya tempat Jokowi Menang di Provinsi NTB (Kabupaten Lombok Utara – KLU) sedang meringis kehausan karena krisis air minum yang tak pernah ditangani oleh para pemangku amanat di daerah ini???”
“Sedih, terharu, malu dan geram bercampur marah bergemuruh dihati saya membaca apa yang ada di dinding FB dokter Pot (Otto Rajasa) terkait penggalangan dana yang ia lakukan untuk membantu warga Dusun Dasan Gelumpang, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara (KLU). Mengusahakan pembuatan sumur bor dengan biaya ratusan juta Rupiah!,” lanjutnya.
Bagaimana tidak, ditengah gempita sorak sorai kegembiraan masyarakat NTB dan juga Indonesia dalam menyambut gelaran International World Superbike Competition dan MotoGP2022, di satu-satunya daerah tempat dimana Jokowi menang ditengah kekalahan telaknya di NTB pada dua kali Pilpres.
“Rakyat KLU yang benar-benar memilihnya dengan harapan akan mendapat sentuhan pembangunan dan kesetaraan dengan saudara-saudara mereka yang lebih dahulu maju di NTB justru sedang krisis air bersih!,” katanya di akun facebook, dirilis Jaringpos.com, Jum’at (12/11/2021).
Saya sedih karena krisis air seperti ini tak pernah diselesaikan tuntas oleh pemerintah daerah. Saya terharu karena dokter Pot adalah golongan orang-orang yang justru dulunya paling dibenci kebanyakan orang Lombok yang terkenal sangat anti Ahok! Juga anti Jokowi!
Kita semua paham siapa dokter Pot dan apa yang menimpanya saat ia mencoba mengkritik para “pemegang konci sorga”. Ia dibui dengan masa hukuman yang sama dengan saya, 2 tahun penjara atas tuduhan Penodaan Agama!
Konyolnya lagi, dokter Pot, seperti juga saya dan dokter Fiera Lovita di Sumbar, adalah penganut agama yang sama dengan para “pemonopoli kebenaran tafsir” itu!
Saya malu karena kenapa justru “orang jauh” seperti dokter Pot lah yang lebih peduli dengan derita rakyat Lombok Utara dibanding dengan Gubernur PKS dan para pejabat yang memegang duit rakyat itu?
“Kemana para anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten yang banyak berasal dari Lombok Utara itu? Mana janji kalian Tuan-tuan dan Nyonya-nyonya? Kalian pikir orang-orang Lombok Utara ini cukup kalian kasih makan baju kaos kampanye yang sudah robek sana-sini dan sudah mirip kain lap jorok itu? Kalian pikir orang Lombok Utara anjing kurap yang cukup kalian hibur dengan mie instan dan beras busuk seperti banyak temuan di Bansos itu?,” ujarnya.
Dan saya geram bercampur marah karena memikirkan ngapain aja oknum-oknum pejabat Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara I (BWS NT I), badan milik pemerintah pusat yang berada di bawah Dirjen Sumber Daya Air, Kementerian PUPR, yang tugas serta kewenangannya adalah membantu rakyat macam orang KLU miskin ini dalam mengatasi krisis air yang sudah berlangsung lebih dari 20 tahun itu!?!?
Mustahil orang-orang BWS NT I tidak tahu kondisi masyarakat yang krisis air bersih di Lombok Utara! Karena krisis air bersih atau air baku dan juga irigasi di KLU memang sudah sejak lama terjadi.
Kondisi geologis tanah di kawasan itu yang sebagian besar berbukit dengan komposisi tanah berpasir memang menjadi kendala tersendiri bagi dibangunnya sistem irigasi teknis konvesional berbasis saluran terbuka seperti di daerah lainnya di pulau Lombok.
“Demikian hal nya dengan air baku yang secara debit sebenarnya mencukupi tapi terkendali jaringan distribusi yang harus menggunakan pipa HDPE (High Density Polyethylene), pipa yang harganya takkan sanggup dijangkau oleh swadaya masyarakat,” cuitannya.
Sampai disini pikiran saya membentur dua fakta sekeras batu karang;
1. Lombok sedang bergembira dengan gelaran World Superbike dan MotoGP di Sirkuit yang bernama PERTAMINA Mandalika International Street Circuit, hmmm…. ternyata Pertamina adalah sponsor utama acara itu! Dan Komisaris utama Pertamina adalah AHOK!
2. Dokter Otto Rajasa dimata saya, saat ini adalah orang yang paling peduli pada penderitaan masyarakat Lombok Utara… dan kami punya persamaan; mengidolakan AHOK!
Akhirnya, saya cuma mau bilang, orang Lombok NTB sepertinya punya dua hutang pada dua orang….
Apa itu? Malu dan Maaf!!!
Pada siapa? Jokowi dan Ahok!!!
Ditulis di rumah reot yang dikelilingi tetangga-tetangga kafir yang penuh kasih
12 November 2021
Lalu Agus F Wirawan
(masih) Anjing Yang Jernih
Note:
Masih banyak cerita tentang ketidakadilan pembangunan yang diderita pendukung Jokowi di Kabupaten Lombok Utara yang akan saya tulis… Tunggu ya…
Pinjam istilah bang Denny Siregar; MARKIBONG!!! Mari kita bongkar!!!
(*slm)