Berita

Pengamat: Gubernur DKI Jakarta Kelebihan Bayar Modus Korupsi Terselubung

Jakarta, JaringPos | Pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah menilai masalah kelebihan bayar Gubernur DKI Jakarta dengan APBD 2020/2021 di nilai janggal berdasarkan temuan BPK.

Analis Kebijakan Publik Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah menjelaskan pangkal masalah kelebihan anggaran yang terjadi bertubi-tubi ini. Menurutnya semua masalah bersumber dari penyusunan APBD.


“Selama penyusunan itu tertutup. Jadi enggak melibatkan publik terlalu banyak, Karena kondisi COVID-19 juga kan, Sementara rapatnya juga di Puncak Bogor itu kan, Orang mau akses juga susah,” beber Trubus.

Setelah itu kemudian polemik mengenai anggaran juga sempat muncul. “Misalnya beli bolpen yang mencapai sekian miliar,” Lanjut Trubus.

Sampai kepada persoalan pembayaran gelaran Formula E. “Kasus itu kan enggak diketahui ujung pangkalnya bagaimana. Itu padahal sudah dibayar.”

Seharusnya masalah ini sudah diantisipasi semenjak penyusunan anggaran tersebut. Tapi ini kan keliatan sekali tertutup semua.

Trubus juga bilang kalau para pemangku kebijakan mungkin tahu kalau ada anggaran berlebih. “Kelebihan itulah bagian dari modus,” sambungnya.

Ini sebetulnya bukan kelebihan bayar. “Tapi sebenarnya modus korupsi terselubung itu,” kata Trubus kepada VOI yang di kutip Jaringpos.com. Kamis (12*8/2021). Musababnya, kata Trubus unsur kesengajaan dari masalah ini tinggi. “Orang ini berulang-ulang kok.”

Trubus bilang kita tak bisa menganggap hal ini sebagai sebuah kewajaran. Sebab kata dia modus korupsi itu bentuknya macam-macam.

“Sebutannya sebetulnya markup kan, cuman bahasanya dia kan kelebihan bayar. Overpay. Korupsi itukan modusnya macem-macem,” ujarnya.

Menurut Trubus, masalah kelebihan anggaran ini bak fenomena gunung es. “Pertanyaannya yang enggak ketahuan lebih banyak lagi kan berarti? Kalau kita bicara fenomena gunung es, berarti itu di bawahnya lebih banyak lagi. ”

“Karena banyak kasus tidak hanya damkar, tanah, kemudian siswa yang sudah lulus juga masih dibayar. Itu sudah hampir semua mata anggaran kalau begitu,” Katanya (*slm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker