Jelang Hari Raya Galungan dan Kuningan, Umat Hindu Pagesangan Mataram Punya Tradisi Unik

Mataram, JaringPos | Menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan, umat Hindu akan menjalani sederetan prosesi upacara rahinan(hari raya suci) termasuk Sugihan Jawa maupun Sugihan Bali. Pelaksanaan Sugihan Jawa maupun Sugihan Bali di berbagai daerah, Khususnya di lombok, NTB ada perberdaan. Meskipun memiliki makna yang sama yakni untuk pembersihan sebelum merayakan Hari Raya Galungan dan Kuningan, Seperti yang dilaksanakan masyarakat Hindu yang ada di Pagesangan Banjar Mumbul, Kota Mataram, Kamis (8/04/2021).
Di Pagesangan Banjar Mumbul, Hari Raya Sugihan Jawa, selain melakukan persembahyangan sebagaimana mestinya, juga diisi dengan nguling(menghidangkan babi guling). Babi guling selanjutnya dihaturkan di Pura penataran Agung Mumbul Pagesangan. Pelaksanaan tradisi tersebut dilakukan setiap Sugihan Jawa.
Sugihan Jawa ini berasal dari bahasa Sansekerta dari kata Sugi dan Jaba. Sugihan Jawa sendiri bermakna penyucian makrokosmos atau bhuana agung atau alam semesta sebagai tempat kehidupan.
Babi guling dihaturkan di Pura Penataran Agung Mumbul Pagesangan Lingkungan pagesangan utara, kelurahan pagesangan, kecamatan mataram, kota mataram, provinsi NTB, Setiap 6 bulan sekali serangkaian dengan persembahyangan Sugihan Jawa.Setelah persembahyangan dihaturkan, maka babi guling bisa dinikmati oleh seluruh anggota banjar yang di bagikan langsung di bale banjar mumbul pagesangan.(8/04/2021)
I Komang Wage Sebagai Ketua Banjar Mumbul Mengatakan Hari Raya Sugihan Jawa sebagai wujud rasa syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan. “Jadi warga di Banjar Mumbul Menghaturkan babi guling pada saat hari raya Sugihan Jawa merupakan ungkapan rasa syukur,” paparnya.(*gdedharme)