Klarifikasi Ustad Provokator Usai Viral PPKM Jebakan Halangi Idul Adha

Jakarta, JaringPos│KH Sofwan Nizhomi telah memberikan klarifikasi kepada polisi terkait video ceramahnya yang menyebut PPKM menghalangi Idul Adha viral di media sosial. Sofwan kini meminta masyarakat mematuhi aturan PPKM yang telah ditetapkan pemerintah.
“Pada kesempatan yang sangat singkat ini, saya sampaikan kepada para jamaah semuanya, bahwa menghadapi kondisi yang sangat genting sekarang ini, silakan untuk beribadah tapi dengan tetap memperhatikan prokes kesehatan yang sangat ketat,” ujar Sofwan saat klarifikasi dalam video yang diterima, Rabu (7/7/2021).
Dalam video klarifikasinya, Sofwan meminta masyarakat mentaati aturan PPKM yang ditetapkan pemerintah. Sofwan NIzhomi menegaskan aturan PPKM ini dibuat agar masyarakat selamat.
“Jadi silakan beribadah tapi tetap perhatikan ketentuan PPKM yang sudah diberlakukan oleh pemerintah semata-mata untuk kemaslahatan kita semuanya, ibadah kita untuk akhirat kita, prokesnya, PPKM nya, untuk keselamatan dunia kita. Jadi sama-sama kita bawa dua hal ini beriringan bersama-sama, tetap beribadah tapi tetap mempertahankan mematuhi PPKM yang sudah diterapkan pemerintah kita,” ujarannya.
“Mudah-mudahan upaya ini semuanya membawa kita, negara kita, masyarakat kita menjadi baldatun toyyibah warabun goffur, ini saja, sampai tanggal 20 (Juli) kita usahakan, andaikata tidak terlalu urgen tetap tinggal di rumah dengan menjaga kesehatan Anda,” pungkas Sofwan Nizhomi.
Sebelumnya Viral Vidio Provokator Ustad Sofwan Nizhomi
Mengecam kebijakan PPKM Darurat yang dianggapnya menghalangi umat Islam untuk beribadah. Dia menyindir ada iblis manusia yang terus menakut-nakuti warga dengan virus corona agar warga lalai.
“Ini orang lebih takut pada apa? Pandeminya. Tidak takut pada siapa? Allah SWT,” ungkapnya.
“Ada iblis manusia yang menakut-nakuti, sampe tingkat RT pun menakuti warganya. Dari tingkat paling tinggi, Presidennya, menterinya, gubernurnya, wali kotanya, bupatinya, camatnya, lurahnya, RW, sampe RTnya juga bikin warning,” ucapnya lagi.
Dia bahkan menuding kebijakan PPKM yang dibuat pemerintah dari 3-20 Juli adalah upaya untuk menghalangi umat Islam agar tidak merayakan Idul Adha. “Kok sampe tanggal 20 (PPKM Darurat), tanggal 20 itukan ada idul adha dan ada potong kurban. Rupanya, untuk dihalang-halangi supaya tidak Idul Adha nih,” isi ceramahnya.
Ini jelas provokasi yang sangat meresahkan. Isu berbalut agama seperti ini sering kali dilontarkan oleh ustadz, ulama atau pemuka agama. Berulang kali bukan satu kali dua kali. Ujar netizen, Katanya (*salmin)