
(Oleh : Gode Afridus Bombang)
Yogyakarta – Jaringpos.com – Tahun ini Kabupaten Manggarai TImur, Provinsi Nusa Tenggara Timur genap berusia 12 tahun. Usia yang relatif masih sangat muda ini dinilai wajar bila dalam banyak hal masih serba ketinggalan. Walaupun bagi sebagian orang kondisi itu sulit dimaklumi karena sangat memprihatinkan. Saya percaya kalau selama ini sudah ada banyak hal yang dibangun dan dikerjakan pemerintah. Ada kemajuan sana-sini, tapi sayangnya kemajuan yang dimaksud kurang tampak pada permukaan, yang terlihat justru seperti sedang loncat tetapi di tempat. Mungkin bisa diartikan demikian : “Ada kemajuan, tapi tidak begitu ideal”.
Ada banyak alasan pemaaf mengapa kemajuan di Matim terkesan bergerak di tempat. Dari begitu banyaknya alasan tersebut, Alasan mendasarnya adalah bahwa Kabupaten Manggarai Timur ini adalah kabupaten baru, pemerintah sibuk merumuskan formulasi kebijakan karena masih mencari bentuk dan itu butuh waktu. Persoalannya, jujur saat ini bukan lagi hanya loncat di tempat tapi loncat ke belakang. Buktinya, pengangguran dan kemiskinan bukannya berkurang malah bertambah, bukannya menurun justru meningkat. Belum lagi problem-problem lain yang semakin banyak. Tidak mengherankan bila hampir setiap hari bahkan setiap jam media-media sibuk menyoroti berbagai persoalan yang ada di kabupaten ini.
Sayapun memaklumi mengapa Kabupaten Manggarai Timur masih dilanda berbagai problema dan jika semuanya ditulis akan menjadi deretan yang sangat panjang. Tapi itu semua tidak lebih sebagai dampak dari belum didapatkannya formulasi kebijakan yang cocok hingga saat ini. Adapun persoalan utamanya adalah lemahnya kepemimpinan khususnya dari bupati selaku tokoh utama penggerak roda pemerintahan.
Oleh karena itu dengan penuh pertimbangan, hari ini dari pinggiran Kali Progo, Yogyakarta saya maklumkan niat dan tekad saya, saya siap untuk ikut berkontestasi dalam Pilkada Kabupaten Manggarai TImur periode mendatang. Saya siap maju sebagai Calon Bupati dan siap berkompetisi untuk itu. Saya yakin, haqul yakin bila diberi kepercayaan saya siap membawa Kabupaten Matim pada kemajuan. Kabupaten Matim kaya potensi, kalau sekarang hanya bergerak di tempat, itu karena belum dikembangkan. Dengan model dan gaya kepemimpinan yang baru yang akan saya tawarkan saya yakin, saya mampu membawa Matim ke jenjang yang lebih baik. Untuk itu mohon dukungannya. Saya janji, saya siap membawa Kabupaten Matim lebih maju dan maju lagi. Marilah bergandeng tangan mewujudkan hal itu.
Saya sadar banyak yang mencibir dan mencemooh niat baik saya. Mungkin bagi mereka ini keputusan gila dari orang gila juga. Iya, semua meragukan apakah saya bisa mewujudkan hal ini. Mungkin bukan soal kapasitas intelektual atau kepribadian, tapi soal kesiapkan saya secara finansial. Semua tahulah berapa biaya untuk bisa berkontestasi, dan semua pun tahu saya tidak punya dana khusus untuk itu.
Jujur saya memang tidak punya persiapan dana khusus untuk membiayai kontestasi ini. Bagi saya, dana sih penting, tapi bukanlah segalanya. Saya akan dari pintu ke pintu mencoba menjelaskan apa yang ingin saya perjuangkan dan dedikasikan untuk daerahku. Kalau sejalan dan sependapat, marihlah kita bergandeng tangan satukan perjuangan. Kalaupun pada akhirnya saya,ditolak, saya akan tetap berbaik sangka, berarti ada figur lain yang jauh lebih baik. Saya yakin, haqul yakin masih sangat banyak yang akan memilih sesuai nuraninya. Artinya kalau saya dinilai sebagai figur yang paling memenuhi syarat, saya tentu akan didukung tanpa mahar, akan dipilih tanpa harus membayar.
Sedangkan untuk langkah-langkah konkritnya akan kita pikirkan sambil jalan. Saat ini saya belum memutuskan apakah via parpol atau indepen, kalau via parpol, parpol apa? Lalu program apa yang bakal saya tawarkan dan bagaimana program itu dieksekusi. Semua akan dirancang bersama. Sekarang ini yang paling penting masyarakat tahu apa yang saya mau. Saya sudah kibarkan bendera perjuangan.
Editor : Gerry Tojong