
Jakarta, JaringPos | Presiden Joko Widodo menyampaikan makna Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh pada Jumat (1/10/2021) hari ini.
Selain mengenang sejarah kelam di masa lalu, Hari Kesaktian Pancasila mengingatkan semua pihak tentang Pancasila sebagai kekuatan bangsa.
“Hari Kesaktian Pancasila setiap tahun kita peringati untuk mengenang peristiwa kelam yang pernah terjadi di negeri ini,” ujar Jokowi dalam unggahan di akun Instagaram resminya, @jokowi dikutip Jaringpos.com, Jum’at (1/10/2021).
“Sekaligus mengingatkan bahwa Indonesia memiliki kekuatan dalam menghadapi setiap tantangan,” ucap dia.
Jokowi mengatakan, ideologi Pancasila dengan segenap nilai yang dikandungnya memandu Bangsa Indonesia untuk menghadapi berbagai bentuk tantangan.
“Meskipun (tantangan) datang di zaman yang berbeda,” kata dia.
Pada Jumat pagi, Jokowi memimpin upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang digelar di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur.
Jalannya upacara diawali dengan laporan komandan upacara kepada Jokowi selaku inspektur upacara.
Selanjutnya, inspektur upacara memimpin peserta mengheningkan cipta untuk mengenang jasa para pahlawan Republik Indonesia yang telah gugur.
Kemudian, Ketua DPD La Nyalla Mattalitti membacakan naskah Pancasila.
Sementara itu, naskah Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dibacakan oleh MPR Bambang Soesatyo.
Adapun Ketua DPR RI Puan Maharani membacakan dan menandatangani naskah ikrar.
Terkahir, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas membacakan doa yang menjadi penutup rangkaian acara.
Upacara juga dihadiri secara langsung oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Wakil Presiden dan Ibu Wury Ma’ruf Amin, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, serta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Selain itu, upacara diikuti secara virtual antara lain oleh para menteri, pimpinan lembaga negara/instansi pusat, serta keluarga pahlawan revolusi.
Turut hadir secara virtual kepala daerah/forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda), serta kepala lembaga yang ada di daerah. (*slm)