Umat Khatolik Meriahkan Penjemputan Uskup Mgr. Siprianus Hormat Pr di Ruteng

Ruteng, jaringpos.com – Ribuan umat Khatolik meriahkan penjemputan Uskup Mgr. Siprianus Hormat Pr di kota Ruteng.
Kedatangan Uskup bersama rombongan kali ini di sambut meriah oleh ribuan umat khatolik se – keuskupan Ruteng yang hadir di sela-sela penjemputan itu.
Warga dan siswa mulai dari SD, SMP, serta pelajar SMA membuat pagar betis mulai dari pintu masuk Terminal Mena hingga di Istana keuskupan Ruteng.
Hadir dalam acara penjemputan itu, Bupati Manggarai, Drs. Kamelus Deno, wakil bupati Manggarai Viktor Madur, sekda Fansi Jahang, forkompindo beserta segenap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupate Manggarai.
Meski hujan terus mengguyuri wilayah kota ruteng pada saat penjemiputan itu, umat tetap setia menyambut kedatangan Yang Mulia uskup Mgr Siprianus Hormat Pr dari Labuan Bajo, Manggarai Barat.
Tiba di Ruteng Sabtu,(29/2/2020) siang tepatnya di gerbang masuk terminal Mena, Uskup Mgr Siprianus Hormat bersama rombongan disambut dengan upacara adat, yakni “Kepok Sundung” oleh tokoh adat.
Dalam sapaan adat itu pun tampak kedua perempuan menyematkan busana adat Manggarai kepada Yang Mulia Uskup Mgr Siprianus Hormat Pr.
Usai Kepok Sundung, sang Uskup bersama rombongannya di arahkan menuju istana keuskupan. Dan, setiba di depan rumah jabatan bupati, Uskup bersama rombongan di sambut iringan drum band dari pelajar SMAK Xaverius Ruteng.
Selain itu, di gerbang istana, Uskup bersama rombongannya di sambut dengan tarian adat dari Mahasiswa UNIKA St Paulus Ruteng.
Uskup Mgr. Silvester San, Pr dalam sambutannya menyampaikan selamat datang kepada Uskup Sipri dan rombongan meski kindisi alam tak bersahabat.
“Hujan yang turun pertanda ada berkat bagi umat Keuskupan Ruteng”, ucapnya di Lantai 2 Istana Keuskupan Ruteng.
Sementara itu, Uskup Mgr, Sipri Hormat dalam sambutannya mengaku tak bisa menuturkan perasaannya melihat antusias yang luar biasa dari umat mulai sejak tiba di Labuan Bajo sampai Ruteng.
“Sebenarnya saya tidak punya kata-kata untuk mengungkapkan semuanya mulai kemarin dari Labuan Bajo hingga di Ruteng. Saya melihat antusiasme umat serta semua jajaran pemerintah yang ada di tiga kabupaten ini mensorak sorai menyambut kedatangan saya di pintu masuk dari wilayah ini. Saya melihat itulah karya Tuhan” ungkapnya.
Dikatakannya, karya Tuhan itu ada dalam hati setiap orang dan hati itulah yang berbicara.”Saya percaya bahwa itu adalah ungkapan-ungkapan ketulusan tentang sebuah kerinduan panjang. Karena itu, saya sebagai uskup terpilih di Keuskupan Ruteng dengan anugerah yang luar biasa menyampaikan bukan untuk saya tetapi untuk seluruh umat di wilayah Keuskupan Ruteng ini,” pungkasnya.
Sementara itu, Bupati Kamelus dalam sambutannya menyampaikan selamat datang kepada Uskup Sipri dan rombongan di Manggarai.
“Umat Katolik di Keuskupan Ruteng juga adalah masyarakat dari tiga kabupaten yakni Kabupaten Manggarai, Kabupaten Manggarai Barat dan Kabupaten Manggarai Timur. Pada kesempatan ini, saya atas nama seluruh masyarakat Manggarai menyampaikan selamat
memasuki Masa Prapaskah untuk kita semua”, ujarnya.
Dikatakan Deno, Ketika tanggal 13 November 2019 silam Romo Vikjen Keuskupan Ruteng, Rm. Alfons Segar, Pr. membacakan keputusan Tahta Suci Vatikan, kita semua serentak bersatu melantunkan nada syukur. Penantian panjang dalam doa-doa agar Keuskupan Ruteng segera memiliki Uskup yang baru terjawab sudah.
Lebih dari itu, lanjut Deno, izinkanlah saya menyampaikan terima kasih kepada Mgr. Silvester San yang telah berada bersama kami selama ini. Tugas sebagai Administrator Apostolik Keuskupan Ruteng tentu saja belum selesai. Masih akan berlangsung sampai tanggal 19 Maret mendatang.
Selain itu, sambungnya, Ucapan terima kasih ini terutama disampaikan karena telah memungkinan seluruh rahmat ini kita terima sampai pada hari ini.
“Dalam rangka Upacara Pentahbisan nanti, kami berharap agar Mgr. San tetap sehat dan bersama-sama kami dan seluruh panitia menyukseskan peristiwa besar itu. Terima kasih juga kepada seluruh panitia yang telah bekerja keras dan akan tetap bergandeng tangan hingga hari pentahbisan nanti. Semoga seluruh karya pelayanan kita diberkati Tuhan,” imbuhnya.
Dia menambahkan, Saya percaya kita semua meyakini, peristiwa ini tidak terjadi begitu saja.
Uskup Ruteng yang baru adalah gembala yang telah mengenal dengan baik pada penggembalaannya-yang terdiri dari tiga wilayah pemerintahan kabupaten. Oleh karenanya, sebagaimana seorang gembala yang mengenal pada penggembalaannya dengan baik akan membawa domba-dombanya ke padang yang berumput hijau dan mata air yang tenang.
” Mgr. Sipri tentu saja akan melakukan hal yang sama pada seluruh umat Keuskupan Ruteng ini”, pintanya.
Orang nomor satu di Manggarai ini mengungkapkan, Uskup Sipri adalah seorang anak dari rahim Nuca Lale yang sejak ditahbiskan sebagai imam, hanya
setahun berkarya di Keuskupan Ruteng. “Selama dua tahun terakhir, setiap doa-doa di seluruh Keuskupan Ruteng (Doa Tahun
Persekutuan 2018 dan Doa Tahun Pelayanan 2019) selalu menyertakan permohonan agar segera terpilih Uskup yang baru. Mgr. Siprianus Hormat ditahbiskan sebagai Imam pada tahun 1995. Selamat setahun bertugas sebagai Ketua Komisi Kepemudaan Keuskupan Ruteng, lalu berkarya di luar Ruteng. Melihat perjalanan panjang ziarah panggilan Mgr. Siprianus Hormat penunjukan oleh Tahta Suci Vatikan pada akhir tahun lalu itu, dapat dilihat sebagai peristiwa “kole beo”/pulang kampung tetapi bukan pulang kampong biasa”, paparnya.
Meninggalkan Manggarai, kata Orang nomor satu itu sebagai imam muda dan kembali ke tanah ini sebagai seorang uskup. Mgr. Siprianus Hormat telah hidup dalam filosofi harapan para leluhur kita “lalong bakok du lako’n, lalong rombeng du kolen”.
“Untuk itulah kita semua sungguh bergembira. Mgr. Siprianus Hormat dan Hadirin yang Terkasih, Dalam konteks pulang kampung itulah, perkenankan pada kesempatan penuh syukur ini, saya menyampaikan selamat datang kembali ke tanah kelahiranmu,
Monsinyur. Kembali dalam nuansa/wajah yang lain (Sebagai lalong rombeng) lihatlah tanah ini dan mari bersama-sama seluruh komponen yang ada mulai berkarya melakukannya dalam kasih,” tutupnya. *(NL/005).