Laka Lena Tegaskan Unsur Musyawarah Mufakat dalam Musda Golkar Mabar ke-IV

LABUAN BAJO, jaringpos.com – Musyawarah daerah (Musda) ke-4 Partai Golkar Mabar yang dilaksanakan pada Rabu, (29/7/2020) di Labuan Bajo, lebih mengedepankan spirit musyawarah dan mufakat. Hal itu, ditegaskan oleh Ketua DPD I Provinsi NTT, Melkiades Laka Lena ketika menghadiri dan memberikan sambutan dalam membuka Musda ke-4 itu.
“Terkait Musda, perintah Ketua Umum harus lewat tata cara musyawarah mufakat untuk kita tugaskan yang mengurus Partai Golkar. Tidak juga lebih hebat ketuanya. Kita sepakat musyawarah mufakat. Jangan kita ngotot ambil kursi ketua. Kita semua ini masih dalam satu bingkai kekeluargaan,” ucap Melki.
Kilik ling ini untuk mendukung calon bupati dan wakil bupati Manggarai Barat https://jaringpos.com/pilkada-manggarai-barat-tahun-2020-1/
Ada pun tema yang angkat dalam Musda Golkar ke-IV ini yakni, “Golkar Indonesia-Indonesia Golkar.” Acara dimulai pada pukul 16. 00 Wita dan diawali dengan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Melkiades menjelaskan bahwa pada Pilkada tahun ini, Kabupaten Manggarai Barat salah satu dari 9 kabupaten di NTT yang menggelar Pilkada pada 9 Desember mendatang. “Manggarai Barat ada 2 calon (Bupati) dari Partai Golkar maka harus dilakukan survey,” jelasnya.
Melki juga menyinggung isu kandidasi dalam tubuh Golkar Mabar. Pilkada, menurut Melki bukan hanya urusan DPD I dan DPD II, tetapi juga melibatkan publik konstituen. Survei elektabilitas calon merupakan mekanisme untuk mengakomodasi keterlibatan publik.”Kita melihat survey dalam posisi pilkada Mabar karena ada 2 calon dari Golkar. Kita panggil pak Blas (Blasius Jramun, red) dan Mateus Hamsi ke Jakarta untuk mendengar hasil survey,” katanya.
Sementara itu, dalam sambutannya ketua DPD II Golkar Mabar, Mateus Hamsi menyinggung tentang dinamika yang berkembang selama ini menjelang Musda ke -IV Partai Golkar. “Banyak dinamika internal yang berkembang. Selain itu, perbedaan pendapat pun tidak luput sebagai persiapan menjelang Musda. Maka dengan itu, Musda menjadi wadah penyelesain dinamika tersebut,” papar Matius.
Ia mengatakan bahwa dinamika yang terjadi sebagai hal yang lumrah dalam politik. Namun, lanjut Mateus, semoga Musda II bisa berjalan denga sukses demi nasib partai Golkar ke depan.Ia menambahkan bahwa Musda II bisa dinilai sebagai bahan refleksi diri. “Dalam musda bisa menyatukan segala perbedaan pendapat dalam internal Golkar. Semua kader golkar dan pimpinan tingkat kecematan harus aktif bekerja membesarkan Golkar. Kalau ada perbedaan pendapat bisa diselesaikan di dalam ruangan ini,” pesan Matius.(07/yb)