Daerah

Bali Animal Defender Kerjasama Pro Steril Bali Edukasi Masyarakat Hentikan Kekerasan Terhadap Hewan

Denpasar, JaringPos | Tingginya penganiayaan terhadap hewan yang terjadi di Bali membuat Bali Animal Defender Kerjasama Pro Steril Bali serta di ikuti sejumlah Yayasan dan sejumlah elemen pencinta anjing dan kucing menyelenggarakan aksi damai menolak kekejaman terhadap hewan yang berlangsung di Jl. Taman Pancing Timur, Pemogan, Denpasar pada Minggu (28/8/2022).

Ketua Bali Animal Defender Jovand Imanuel Calvary, dalam keterangannya menyampaikan bahwa dari akhir 2021 sampai dengan Agustus 2022, ada peningkatan terhadap penganiayaan terhadap hewan terjadi di Bali, sehingga pihaknya terus melakukan edukasi kepada masyarakat dengan memberikan pemahaman untuk tidak melakukan kekerasan terhadap hewan.

“Dari 2019 sampai dengan 2022 ada empat kasus yang sudah vonis pengadilan, sementara data dari bulan Desember 2021 sampai dengan Agustus 2022 ada 50 kasus yang masuk,” ujar Jovand.

Menurut Jovand, pihaknya menggandeng Pro Steril Bali sebagai satu kesatuan yang saling berkaitan sebab kekerasan terhadap hewan bisa juga karena adanya overpopulasi.

“Over populasi bisa menyebabkan timbulnya kekerasan terhadap hewan, kalau sudah terlalu banyak yang berkeliaran itu juga bisa mengganggu masyarakat sehingga hewan tersebut mendapat kekerasan dari manusia, olehnya itu harus di kontrol dengan bijak.,” tandasnya.

Bali Animal Defender Kerjasama Pro Steril Bali Edukasi Masyarakat Hentikan Kekerasan Terhadap Hewan

Jovand menambahkan bahwa kegiatan edukasi seperti ini akan terus dilakukan pihaknya sebagai langkah aktif mendukung program Pemerintah Provinsi Bali bekerjasama Universitas Udayana dan Animals Australia/Animals International dalam menghentikan aktifitas perdagangan daging anjing di Bali dengan bekerjasama dengan pihak-pihak terkait, Satpol PP, Kepolisian Daerah Bali dan Komando Daerah Militer (KODAM), Lembaga Pendidikan, pemerintahan desa, dan organisasi pemerhati kesejahteraan hewan.

“Kegiatan ini kedepannya akan rutin di laksanakan sebagai ajang diskusi bertukar pikiran, edukasi dan bentuk saling support satu dengan yang lainnya, Turut berpartisasi dalam kegiatan ini selain Bali Animal Defender dan Pro Steril Bali, ada Animals Australia/Animals International, Natha Satwa Nusantara (NSN), Onawa PetShop Bali, Yayasan Cinta Satwa Borneo, dan beberapa sponsor,” tutupnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Pro Steril Bali Astuti Ning yang juga turut hadir pada kesempatan tersebut menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah upaya Pro Steril Bali untuk memberi pemahaman kepada masyarakat bahwa hewan juga memiliki hak untuk kesejejahteraan.

Wakil Ketua Pro Steril Bali Astuti Ning
Wakil Ketua Pro Steril Bali Astuti Ning

Ia berharap kegiatan ini bisa terus dilakukan dan bisa lebih banyak lagi komunitas yang bisa bergabung agar bisa saling memberi dukungan agar masyarakat lebih banyak yang sadar untuk tidak lagi melakukan kekerasan terhadap hewan dan berharap pihak-pihak terkait bisa memberi support terhadap upaya Pro Steril Bali untuk menekan populasi anjing dan kucing di Bali baik yang berpemilik maupun yang tidak berpemilik.

“Bahwa penting juga bagi hewan untuk diperhatikan dan bahwa hewan peliharaan seperti anjing dan kucing bukanlah untuk di konsumsi, semoga pihak-pihak bisa membantu upaya kami,” ujarnya.

Komunitas Pro Steril Bali konsen pada kegiatan sterilisasi untuk menekan populasi anjing dan kucing di Bali utamanya hewan tak berpemilik adalah salah satu upaya positif dalam memutus rantai pengembang biakan tidak terkontrol. Selain fokus pada kegiatan sterilisasi, PSB juga fokus pada pemberian makanan kepada anjing dan kucing setiap harinya di beberapa lokasi yang ada di Bali atau disebut street feeding.(ade)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker