Berita

Pemindahan Lokasi Dermaga Dari Bari ke Menjerite Tak Senafas Dengan Konstitusi

Labuan Bajo,jaringpos – Kebijakan Pemerintah pusat memindahkan lokasi dermaga niaga dari Laboliang, Bari, Kec. Macang Pacar ke Menjerite, menuai polemik dan kontroversi di tengah masyarakat. Ada banyak pihak yang ‘ menyayangkan’ kebijakan pemindahan itu.

Muhammad Achyar, seorang advokat, dan digadang-gadang sebagai salah satu bakal calon Wakil Bupati Manggarai Barat ( Mabar) termasuk salah satu tokoh yang ‘sangat vokal dan getol’ mengeritisi kebijakan Presiden Jokowidodo itu. Dalam sebuah perbincangan informal dengan media Jaringpos.com di Rumah Makan Cianjur, Simpang Pede, Rabu (22/1/2020), Achyar menegaskan bahwa kebijakan itu tak senafas dengan spirit konstitusi Negara kita.
” Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 telah mengamanatkan tugas Negara dalam mewujudkan kesejahteraan umum dan pemerataan ( keadilan) dalam pembangunan. Kebijakan pemindahan itu jelas mengangkangi amanat konstitusi itu”, tegas Pengacara muda yang berkiprah di Ibukota Negara tersebut. “Dengan memindahkan lokasi Dermaga Niaga dari Bari ke Menjerite, demikian Achyar menyebabkan wilayah pedesaan dia Mabar seperti Bari semakin terisolasi. Padahal, Labuan Bajo ini sudah ‘ sangat sumpek”.
Dengan demikian, jika dermaga niaga itu tetap dibangun di Menjerite maka tentu saja bisa ‘ menodai’ keindahan pantai Labuan Bajo sebagai daya tarik utama wisata bahari kita. Kebijakan pemindahan itu juga, menurut Achyar jelas ‘bertabarkan dengan Peraturan Daerah ( Perda) Tata Ruang yang secara eksplisit memastikan bahwa lokasi pembangunan Dermaga Niaga adalah Bari’. Labuan Bajo merupakan daerah tujuan wisata yang tidak boleh diganggu oleh aktivitas industri pelabuahan perdagangan tersebut.
Achyar, bahkan berani sesumbar bahwa dirinya akan terus bersuara memprotes kebijakan itu kepada Presiden Jokowi. Di mata Achyar, kebijak Presiden itu perlu ditinjau lagi. Beliau tidak terlalu yakin bahwa ide pemindahan itu murni berasal dari Jokowidodo. Mengapa? ” Jokowi adalah seorang Presiden yang memiliki energi yang ingin membangun Indonesia dari Pedesaan. Itu berarti memindahkan lokasi pembangunan Dermaga Niaga dari Desa ke Kota, tentu menyalahi prinsip dasar Jokowi tersebut”, terang Achyar.
Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya bahwa lokasi pembangunan Dermaga Niaga yang sebelumnya direncanakan di Laboliang, Bari, tiba-tiba dipindahkan ke Menjerite dengan sekian banyak argumentasi. Kebijakan itu, tak ada lagi, membuat warga Bari berang. Namun, gerakan protes warga itu tidak direspon oleh Pemerintah. Kunjungan Presiden Jokowidodo dalam pekan kemarin, sepertinya sudah menghapus asa warga Bari itu, sebab Presiden dengan tegas mengatakan bahwa Dermaga Niaga itu akan dibangun di Menjerite. Bahkan, Presiden Jokowi turun langsung ke lokasi di mana Dermaga itu aka dibangun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker