Daerah

Erwin Aksa: Reklamasi Pantai Losari Hasil Perencanaan Danny Pomanto

MAKASSAR, JaringPos.com – Pengusaha nasional kelahiran Makassar, Erwin Aksa, memandang sejak menakhodai Makassar, Danny Pomanto hanya menebar mimpi, namun minim perencanaan bahkan eksekusi.

“Danny gagal memimpin Makassar. Banyak mimpi dia tidak terlaksana karena dia tidak mengerti dan tahu perencanaan bahkan eksekusi,” tegas Erwin lewat pesan singkat, Sabtu (10/10/2020).

Sebagai putra daerah, lahir dan besar di Makassar, putra founder Bosowa Group Aksa Mahmud itu prihatin dengan tata ruang dan letak kota Makassar yang amburadul dan dirusak.

Erwin menegaskan di era Danny, tidak ada sesuatu monumental yang berhasil dikerjakan alias gagal total. Termasuk proyek reklamasi di teluk Makassar yang menurut pemerhati lingkungan merusak sistem biota laut hingga merugikan nelayan.

“Persoalan reklamasi di Kota Makassar tidak terlepas dari perencanaan Danny waktu dia menjadi urban planner sebelum jadi wali kota. Tapi banyak yang tidak dipelajari, aspek lingkungan dan juga perizinan yang baik,” katanya dilansir dari Fajar.co.id.

Danny saat menjabat wali kota juga rajin berkunjung ke luar negeri dengan dalih studi banding. Erwin menilai tak ada kemajuan berarti dalam pembangunan dan kemajuan ekonomi Makassar. Yang ada hanya pemborosan anggaran belaka.

Erwin memandang, kemajuan ekonomi dan peradaban Makassar dari sisi history tak terlepas dari peran para saudagar dan masyarakatnya yang berjiwa pedagang. Hal tersebut bertolak belakang dengan klaim yang selama ini digaungkan bahwa Makassar berubah wujud menjadi kota dunia dan disegani di kancah nasional khususnya Indonesia timur karena pengaruh keberhasilan walikotanya.

Sebagai putra daerah, lahir dan besar di Makassar, putra founder Bosowa Group Aksa Mahmud itu prihatin dengan tata ruang dan letak kota Makassar yang amburadul dan dirusak.

Erwin menegaskan di era Danny, tidak ada sesuatu monumental yang berhasil dikerjakan alias gagal total. Termasuk proyek reklamasi di teluk Makassar yang menurut pemerhati lingkungan merusak sistem biota laut hingga merugikan nelayan.

“Persoalan reklamasi di Kota Makassar tidak terlepas dari perencanaan Danny waktu dia menjadi urban planner sebelum jadi wali kota. Tapi banyak yang tidak dipelajari, aspek lingkungan dan juga perizinan yang baik,” katanya.

Danny saat menjabat wali kota juga rajin berkunjung ke luar negeri dengan dalih studi banding. Erwin menilai tak ada kemajuan berarti dalam pembangunan dan kemajuan ekonomi Makassar. Yang ada hanya pemborosan anggaran belaka.

Erwin memandang, kemajuan ekonomi dan peradaban Makassar dari sisi history tak terlepas dari peran para saudagar dan masyarakatnya yang berjiwa pedagang. Hal tersebut bertolak belakang dengan klaim yang selama ini digaungkan bahwa Makassar berubah wujud menjadi kota dunia dan disegani di kancah nasional khususnya Indonesia timur karena pengaruh keberhasilan walikotanya.

“Saya meminta tolong kepadanya agar membantu saya merancangnya karena DP cukup bagus sebagai arsitek. Tapi pertanyaan saya, kenapa saat menjabat sebagai penentu kebijakan, DP tidak membangun apa pun kecuali membenahi lorong dan mengklaimnya sebagai Lorong Nasdem,” terang IAS.

Pilwalkot Makassar tahun ini menghadirkan empat pasangan kandidat yang bertarung merebut hati masyarakat yang ditentukan 9 Desember mendatang. Salah satunya Danny Pomanto yang dipasangkan dengan kader NasDem, Fatmawati Rusdi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker