DaerahPariwisata

Puspa Negara Soroti Kemacetan Jelang Akhir Tahun di Bali, Saatnya Pemerintah Bangun Bali Flyover

Pada tititik dan kawasan tertentu yg dimungkinkan dalam tatanan yg tidak menabrak aturan Agama, Adat dan Budaya Bali.

Kuta, JaringPos | Meningkatnya kunjungan wisatawan domestik ke Bali menjelang pergantian tahun selalu diwarnai kemacetan parah, penutupan sejumlah ruas jalan justru mengakibatkan penumpukan dibeberapa titik sehingga kemacetan parah seperti di jalan sunset road Kuta dan Toll Bali Mandara. Kondisi tersebut disorot oleh tokoh masyarakat Kuta I Wayan Puspa Negara melaui keterangannya pada Jumat (29/12/2023). Ia menegaskan perlunya Bali membangun flayover untuk mengurai kemacetan di wilayah Kuta dan Legian disaat meningkatnya kunjungan wasatawan domestik.

“Sungguh sangat memprihatinkan, ditengah masa recovery pariwisata pasca pandemi Covid19, pertumbuhan kunjungan wisman maupun wisdom mulai membaik, bahkan target Wisman sampai akhir tahun 2023 sebanyak 4,5 jt telah terlampau hingga 4,8 jt di akhir November 2023 dan diperkirakan akan mencapai 5,5 jt sampai 31 Desember 2023, sedangkan Wisdom meningkat tajam, bahkan dari data ASDP Gilimanuk lebih dari 1/4 jt jiwa (302 rb jiwa dengan 15. 758 roda dua dan 3.738 roda empat menyeberang ke Bali di akhir tahun 2023, akibatnya lalulintas di Bali bagian selatan dan di beberapa objek dan destinasi wisata mengalami kemacetan yang parah, bahkan Jalan Toll Bali Mandara macet hingga kearah Bandara Ngurah Rai, demikian juga By Pass Ngurah Rai dari arah airport macet total, bahkan tampak beberapa Wisman yg menuju bandara terpaksa turun dari mobil dan jalan kaki ke bandara, sungguh memprihatinkan,” ujarnya.

Pria yang juga sekaligus sebagai Ketua Aliansi Pelaku Pariwisata Marginal Bali (APPMB) ini mendesak pemerintah daerah Provinsi Bali dan Kabupaten Badung untuk segera mengambil langkah strategis untuk segera memecahkan masalah kemacetan ini yang menurutnya adalah bagian yang mencerminkan wajah depan pariwisata Bali.

“Ini menampar wajah destinasi kita, oleh karena itu Pemprov Bali dan Pemda Badung harus segera mengambil langkah strategis terkait perluasan infrstruktur jalan dan aksesibilitas dimana Jalan dan akses didestinasi sudah sangat parah seperti terlihat di kawasan kerobokan, Berawa, Batubelig, Petitenget, Pipitan, Canggu, Munggu, Cemagi hingga Seseh macet total, demikian juga di Bali bagian selatan, jalan arah Pura Uluwatu, arah Pecatu, Ungasan hingga Kampial,” ungkapnya.

Pria yang juga calon anggota Legislatif DPRD Kabupaten Badung, Provinsi Bali Dapil Kuta dari Partai Gerindra ini menambahkan, Pemerintah Daerah Provinsi Bali dan Kabupaten Badung harus segera melakukan langkah action dan jangan membiarkan hal seperti ini terus berlarut-larut.

“Jangan hanya membangun dengan Hibah, Bansos dan BKK yang bukan merupakan urusan wajib, hayo benahi Infrastruktur Jalan, kabel semrawut, kemacetan,  hingga penataan estetika kawasan agar destinasi kita tidak ditinggalkan.”

“Usul saya segera dibuat Master Design Infrastruktur aksesibilitas yang world class, sudah saatnya dikawasan tertentu dibangun tambahan under pass di simpang simpang krodit, demikian juga sudah waktunya dibangun jalan flyover atau Jalan Layang   menuju Bandara, menuju Kuta, menuju Uluwatu, menuju Nusa Dua, menuju Tanjung Benoa, menuju Ungasan, menuju Denpasar, Menuju Sanur. dimana pembangunan jalan layang ini tidak menghabiskan banyak lahan, hanya saja perlu dimusyawarahkan dengan para tokoh agama, tokoh adat dan budaya Bali, agar tidak menabrak harmonisasi alam yang sudah tertata dan terjaga. Bagi saya sudah saatnya di Bali dibangun Flyover untuk memecah kepadatan arus kendaran disamping perkuatan regulasi terkait aturan lalulintas yang ada demi terciptanya destinasi yang tetap nyaman,” pungkasnya. (*ade)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker