Wakil Walikota Mataram Hadiri Upacara Rsi Yadnya Prawartaka Karya Mapodgala Padiksan/Dwijati Di Pagesangan Kota Mataram

Mataram, JaringPos | Wakil Walikota Mataram TGH. Mujiburrahman menghadiri upacara Rsi Yadnya “Pediksan” di Gria Amertha Sari, Pagesangan, Kota Mataram. Hadir dalam acara tersebut Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi NTB, Ida Made Santi Adnya.,SH.,MH, PHDI Kota Bandung Ir. Iketut Wiguna, Tokoh Masyrakat, dan tokoh agama setempat.
Panitia Adhock, Ir. I Ketut Wiguna yang Juga Ketua PHDI Kota Bandung menjelaskan puncak acara pediksan dilakukan hari ini, dari beberapa rangkaian acara proses Padiksan yang sudah dilaksanakan yang juga dihadiri beberapa tokoh masyarakat maupun dari pemerintah daerah.

“Di Gria Amertha Sari Pagesangan yang mediksa adalah Pinanditha Ida Bagus Suciptha dan Istri Jro Widya Swari, yang Sekarang ini bergelar Ida Pedanda Gde Putra Dharma Arsa dan Panditha Istri Ghantari Chandara Arsa. Sebagai Nabe pada acara pediksan adalah Ida Padanda Gde Putu Singarsa dari Gria Amertha Sari Pagesangan,Sebagai Guru Waktra Manggala Dharma Uppapati NTB Ida Pedanda Gde Kerta Arsa dan Manggala Dharma Gosana Ida Pedanda Gde Pidada Sebali Keniten ” jelasnya Minggu (28/3/21).
I Ketut Wiguna menjelaskan proses upacara ini antara lain diawali dengan Napak, kemudian dilanjutkan dengan upacara Ngelinggihan Weda, Manca Giri dan Mapulang Lingga.
“Upacara madiksa mempunyai tujuan mulia yaitu meningkatkan kesucian diri guna mencapai kesempurnaan dumadi menjadi manusia, suatu klimaks dalam meningkatkan kesucian diri dari tingkatan ekajati ke dwijati,” Ujar Wiguna.
Wakil Walikota Mataram TGH. Mujiburrahman yang hadir pada kesempatan tersebut memberikan sambutan serta apresiasi yang tinggi dan menyambut baik terlaksananya upacara tersebut.
“Atas nama pribadi dan Pemerintah Kota Mataram, sebagaimana kita ketahui bersama bahwa dalam konsep Dharma Negara dilaksanakan oleh pemerintah dan konsep Dharma Agama oleh Sulinggih atau Ida Pedanda selain itu juga ada konsepraja-Bhagavanta atau yang dalam agama Islam disebut Umaroq-Ulama dimana pemerintah sekarang sebagai “raja” dan bhagavanta-nya adalah para Pedanda/Sulinggih yang berfungsi sebagai penasehat yang memberikan masukan baik diminta atau tidak, karena merupakan kewajiban sulinggih menyampaikan kebenaran demi tegaknya dharma agama dan Dharma Negara,” jelas Mujiburrahman.
Karenanya, Mujiburrahman sangat berharap kehadiran para sulinggih dapat memberikan pembinaan, pelayanan, kepada umat Hindu serta dapat menjadi penuntun/pengayom masyarakat di bidang agama Hindu serta memberi petunjuk dan bimbingan yang dibutuhkan oleh masyarakat.
“Berbagai kegiatan keagamaan yang kita lakukan menjadi pertanda agar kita selalu ingat akan hubungan vertical manusia dengan Tuhan. Walaupun sehari-hari kita penuhi denganberbagai aktivitas yang menyibukan,kita harus selalu berpegang pada norma-norma agama sebagai tuntunan kehidupan,” Ujarnya.
“Sekali lagi saya ucapkan selamat kepada Pinanditha Ida Bagus Suciptha dan Jro Widya Swari yang sekarang ini Bergelar Ida Pedanda Gde Putra Dharma Arsa dan Panditha Istri Ghantari Chandara Arsa yang telah menjalani rangkaian upacara padiksan/dwijati, juga kepada segenap umat Hindu yang hadir menyaksikan hari ini. Semoga acara ini dapat lebih mendekatkan saudara-saudara sekalian kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa sebagai penuntun dalam setiap langkah kehidupan sehari-hari dan kita semua senantiasa dilimpahi rahmat serta selalu dalam lindungan-Nya. Om santih, Santih, Santih Om,” tutupnya, sembari mengingatkan para sulinggih menjalankan peran dan tugasnya dengan baik.
“Semoga para sulinggih dapat menjalankan peran dan tugasnya dengan baik, dan bermanfaat bagi umat Hindu, dan jangan lupa tetap jaga rasa persatuan kesatuan dan kebersamaan ini,” imbuhnya. (*cakrabawa)