
Lombok Tengah, JaringPos | Ada satu keunikan dari ajang World Superbike (WSBK) yang membuatnya berbeda dari MotoGP.
WSBK dan MotoGP adalah dua ajang balap motor dunia di bawah Federasi Balap Motor Internasional (FIM). Dua ajang itu juga sama-sama dipromotiri oleh Dorna.
Namun, ada sedikit perbedaan dari kedua ajang itu dalam sisi seremonial penyerahan piala di podium.
Seperti cabang olahraga lain di dunia, seremonial penyerahan piala pada ajang balap juga diselingi dengan pemutaran lagu kebangsaan dari negara asal pemenang alias pebalap yang menempati podium tertinggi.
Di MotoGP, lagu kebangsan yang diputar biasanya hanya untuk kategori pebalap tapi tidak demikian dengan WSBK.
Selain untuk kategori pebalap, ada juga pemutaran lagu kebangsaan untuk kategori konstruktor.
Jadi, lagu yang diputar adalah lagu kebangsaan dari asal produsen motor yang dipakai pebalap pemenang.
Saat perhelatan WSBK di Sirkuit Mandalika, Lombok, akhir pekan kemarin, lagu kebangsaan Jepang empat kali diputar di podium meskipun tak ada satupun pebalap Jepang yang naik podium, baik di kelas WSBK maupun World Supersport (WSSP).
Pemutaran lagu kebangsaan Jepang yang pertama dilakukan adalah seusai Race 1 kelas WSSP pada Sabtu (20/11/2021).
Balapan dimenangi Raffaele De Rosa, pebalap Italia dari tim Kawasaki yang merupakan pabrikan asal Jepang. Lagu kebangsaan Jepang diputar seusai lagu kebangsaan Italia, negara asal De Rosa.
Pemutaran lagu kebangsaan Jepang kembali berlanjut seusai tiga sesi balapan pada hari Minggu (21/11/2021).
Pertama, seusai Race 1 kelas WSBK, ketika balapan dimenangi pebalap Kawasaki asal Irlandia Utara Jonathan Rea.
Kedua, seusai Race 2 kelas WSSP yang dimenangi Jules Cluzel, pebalap tim Yamaha asal Perancis.
Pemutaran lagu kebangsaan Jepang untuk yang terakhir dilakukan seusai Race 2 kelas WSBK karena Rea kembali menang.
Jadi, saat seri WSBK Mandalika, siapa pun pebalap yang menang dan dari mana pun negara asalnya tetap ada lagu kebangsaan Jepang yang mengiringi.
Kelas WSSP musim 2021 diikuti secara reguler oleh 21 pebalap.
Namun, hanya ada empat pabrikan peserta, tiga di antaranya berasal dari Jepang, yakni Suzuki, Kawasaki dan Yamaha. Satu pabrikan lain berasal dari Italia, MV Agusta.
Sementara itu, kelas WSBK musim 2021 diikuti secara reguler oleh 23 pebalap dengan lima pabrikan, dengan tiga di antaranya dari Jepang, yakni Honda, Kawasaki, dan Yamaha.
Adapun dua pabrikan lain di WSBK bersal dari Eropa, yaitu BMW Motorrad (Jerman) dan Ducati (Italia).
Secara keseluruhan, ajang WSBK 2021 benar-benar menjadi tahun Yamaha.
Pabrikan berlogo garpu tala itu menyapu bersih gelar kategori pebalap dan konstruktor di dua kelas, WSBK dan WSSP.
Di kelas WSBK, ada nama Toprak Razgatlioglu yang berhasil menyumbangkan gelar juara pertama kategori pebalap bagi Yamaha dalam satu dekade terakhir.
Di kategori konstruktor, Yamaha juga berhasil meraih gelar juara dunia yang juga jadi yang pertama sejak 2007.
Manajer Balap Yamaha Motor Eropa Andrea Dosoli mengatakan, keberhasilan tersebut membuktikan bahwa YZF R1 adalah motor yang sangat kompetitif.
“Semua ini tak mungkin didapat tanpa kerja keras semua pihak, baik dari sisi teknik, sisi tim, dan sisi pebalap,” kata Dosoli seperti dikutip dari keterangan tertulis penyelenggara WSBK.
“Saya benar-benar ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang atas pencapaian penting yang dapat kami banggakan,” ujar dia menambahkan.
Berikut daftar peraih gelar juara dunia di kelas WSBK dan WSSP 2021, baik di kategori pebalap maupun konstruktor:
Kategori Pemenang Juara Dunia Asal Negara.
Kelas WSSP Kategori Pebalap Dominique Aegerter Swiss
Kelas WSSP Kategori Konstruktor Yamaha Jepang
Kelas WSBK Kategori Pebalap Toprak Razgatlioglu Turki
Kelas WSBk Kategori Konstruktor Yamaha Jepang
“Meski memenangi balapan, Rea gagal mempertahankan gelar juara dunia yang sudah enam tahun beruntun ia raih”. (*slm/JaringPos)