Berita

Waspada! Cacar Monyet, Pria di Sydney Diduga Terjangkit Usai Berkunjung ke Eropa

Pihak berwenang bidang kesehatan di Sydney mengatakan bahwa Cacar Monyet disebabkan oleh virus

Jakarta, JaringPos | Seorang pria asal Sydney Australia berusia 40-an diduga mengidap cacar monyet setelah pria tersebut baru saja pulang ke Australia dari perjalanan ke Eropa. Cacar Monyet sekarang menjalar di Eropa, Amerika Serikat dan Kanada.

Menurut analisis sementara apa yang dialaminya mirip dengan cacar monyet, yang disebabkan oleh virus dan menjalani tes lebih lanjut yang mengukuhkan kemungkinan besar dia mengidap cacar monyet.


Pria tersebut dan kontak dekatnya sudah menjalani isolasi di rumah dan mendapatkan bantuan medis. Cacar monyet biasanya tidak menyebar antarmanusia dan cenderung menunjukkan gejala yang ringan.

Belasan kasus sudah dikukuhkan atau masih dalam penyelidikan di Amerika Serikat, Kanada, Eropa dan Inggris dalam beberapa pekan terakhir.

Hal ini menimbulkan kekhawatiran karena penyakit tersebut sebelumnya hanya ditemukan di Afrika Tengah dan Barat dan jarang sekali menyebar ke tempat lain.

Kepala Bidang Medis New South Wales Kerry Chant mengatakan surat edaran sudah dikirim kepada para dokter, rumah sakit dan layanan kesehatan seksual di seluruh negara bagian tersebut.

“Kasus kadang ditemukan di kalangan pelancong yang baru kembali di negara non-endemi, atau kontak dekat mereka, atau pemilik binatang peliharaan yang diimpor,” kata Dr Chant mengutip ABC, Minggu (22/5/2022).

“Kita bisa terkena cacar monyet lewat kontak dekat dengan mereka yang terkena virus tersebut,” jelasnya.

“Infeksi biasanya menimbulkan gejala ringan dan kebanyakan orang kemudian sehat lagi setelah beberapa minggu.”

Gejala yang ditimbulkan antara lain demam, sakit kepala, nyeri otot, pembengkakan kelenjar getah bening, dan rasa capek.

Cacar monyet ini bagian dari penyakit cacar pada umumnya dan tanda-tanda yang jelas adalah luka-luka dan pembengkakan pada kulit.

Penyakit ini ditemukan pertama kali pada monyet di tahun 1958 dan tikus dianggap sebagai penyebar utama virus tersebut.(ade)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker