
Bogor, JaringPos | Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu mengunjungi rumah Rocky Gerung yang berada kawasan Bojong Koneng, Babakan Madang, Bogor.
Kunjungan tersebut untuk memberi dukungan kepada Rocky Gerung atas rencana penggusuran lahan rumahnya oleh Sentul City.
Namun Disela kunjungannya, Said Didu mengatakan ada hal menarik dari sosok filosof dan tokoh politik Rocky Gerung yang tidak diketahui publik.
Tak disangka kesehariannya Rocky Gerung Sering Membaca Al Qur’an.
Baca Juga: Tokoh Tionghoa Lieus Sungkharisma Beri Kejutan Rocky Gerung Berupa Dokumen Ahli Waris Pemilik Lahan Sentul
Hal ini disampaikan Said Didu melalui akun Twitternya @msaid_didu pada Rabu (15 September 2021). Dikutip Jaringpos.com
Said Didu mengatakan, Rocky Gerung bahkan menandai halaman-halaman penting yang ada di dalam kitab suci tersebut.
“Jangan heran jika Rocky Gerung menguasai dengan baik banyak hal karena semua hal dibaca dengan teliti.
Al Qur’an pun dibaca dan dicari maknanya sampai halaman2 penting diberi tanda,” kata Said Didu.
Cuitan Said Didu ini mengundang komentar dari warganet :
“Semoga mendapatkan hidayah Prof Rocky,” ujar akun twitter @kayuds
Diketahui sebelumnya,Said Didu mendatangi kediaman Rocky Gerung di Desa Bojong Koneng untuk membahas somasi yang dilayangkan PT Sentul City tbk.***
Menanggapi hal ini, Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) di Amerika Serikat, Akhmad Sahal atau yang akrab disapa Gus Sahal pun angkat suara.
Gus Sahal mengatakan, apa yang dilakukan oleh Rocky Gerung lebih bahaya daripada dungu.
Pasalnya menurut Gus Sahal, untuk mempelajari Islam, harus ada bimbingan dari ulama.
“Belajar Islam hanya bermodal Qur’an terjemahan, buta ilmu tafsir/ilmu2 keislaman, tanpa ngaji ke ulama.. ini lebih bahaya dari dungu,” tulis Gus Sahal, dikutip SeputarTangsel.com dari akun Twitter @sahaL_AS pada Sabtu, 18 September 2021.
Dia bahkan menuturkan, belajar Islam tanpa guru yang ahli, maka yang jadi gurunya adalah setan.
“Man la syaikha lahu fa syaikhuhu syaithon. Barang siapa belajar Islam tanpa bimbingan guru yg ahli, maka yg jadi gurunya Syaiton,” tegasnya.*** (*slm)