
Lombok Timur, JaringPos | Ribuan masyarakat Desa Mamben Daya, Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Desa Mamben Daya.
“Berdasarkan surat edarannya, masyarakat melakukan unjuk rasa untuk menolak pembangunan masjid As-Sunnah. Masjid ini berlokasi di Dasan Bembek, desa setempat,” Kamis (2/12/2021).
Dalam surat tuntutan tersebut tertera beberapa alasan sebagai dasar penolakan pembangunan masjid tersebut. Diantaranya, tidak adanya pemberitahuan tentang pembangunan masjid ke masyarakat.
“Termasuk pula tidak ada surat persetujuan ditandatangani oleh warga di RT setempat. Selain itu, warga sering dianggap bid’ah karena mengadakan acara maulid nabi, salawat dan tahlil,” kata warga.
Warga juga tidak menginginkan ada dua masjid dalam satu dusun.
Tidak hanya massa demonstran saja, para tokoh agama ikut serta mengambil peran untuk melakukan aksi penolakan.
“Berbeda dengan massa lainnya, tokoh agama justru membuat 3 pernyataan sikap saja. Adapun pernyataan sikap yang dilontarkan tokoh masyarakat yakni mendesak pemerintah desa menghentikan pembangunan masjid Al Iman Assyafii Mamben berdasarkan SKB Dua Mentri,” ungkapnya.
Berikutnya, kedua mendesak panitia pembangunan masjid agar menghentikan kegiatan pembangunan dan melarang pembangunan masjid, musala serta kegiatan yang berkaitan dengan As-Sunnah.
“Terhadap peristiwa tersebut, Kepala Desa Mamben Daya, Ridwan menyatakan, pihaknya melarang pembangunan masjid, musalla dan kegiatan yang berkaitan dengan As-Sunnah,” tegas Ridwan. Dikutip Jaringpos.com, Kamis (9/12/2021).
Tak tanggung-tanggung, Ridwan siap diproses secara hukum apabila dirinya melanggar pernyataan yang dibuatnya. Pernyataan tersebut dituangkan dalam surat yang ditandatangani oleh dirinya sendiri beserta ketua BPD dan Camat Wanasaba.
Masyarakat Desa Mamben Daya Membuat Surat Laporan
Assalamulaikum warahmatullah wabarakatuh
Kepada Yth.Kabankesbangpoldagri Lombok Timur, Ijin Lapor Aksi Damai yang dilakukan oleh Masyarakat Desa Mamben Daya Kecamatan Wanasaba Kabupaten Lombok Timur, terkait pembangunan tempat ibadah jemaah Ass-Sunnah.
Kronologis
Pada hari Kamis tanggal 02 Desember 2021 pukul 08.00 wita berlangsung kegiatan unjuk rasa dari masyarakat Desa Mamben Daya dengan masa aksi sekitar 400 orang dengan sebagai penanggung jawab Ustad zaidi akmal (Korlap), Ustad asdar pimpinan majelis taklim darulnajjah Al-irsyadi (Kordum).
Tuntutan
Menghentikan pembangunan masjid Ass-Sunnah di Desa Mamben Daya karna tidak sesuai dengan aspirasi warga Mamben Daya.
Alat Peraga
Mobil sound system Suzuki carry /Plat No. Pol ( DR 8737 KD ), Mobil pickup grandmax No pol (DK 8753 CW), Alat Pengeras Suara (sound system), Selembaran (1 lembar) dengan tulisan 212 untuk menolak penyebaran faham wahabi dan pembangunan masjid Wahabi (As-sunah) di desa mamben daya.
Tulisan Spanduk
Kami masyarakat Mamben Daya mendukung sikap para tuan guru dan tokoh Mamben Daya untuk menolak penyebaran faham wahabi atau salafi di desa mamben daya, Aksi 212 tolak faham wahabi di Mamben.
Tokoh yang hadir dalam AUR
M.Zaini (Ketua LSM Garuda Indonesia), Ustadz ahmad Asdaruddin (pimpinan majelis taklim darulnajjah Al-irsyadi) dan Ustadz H.zaidi akmal
Elemen yang tergabung
LSM Garuda Indonesia dan Para tokoh agama mamben daya.
Rangkaian kegiatan
Pukul 08.25 wita aksi damai dimulai dari masa aksi longmarch sambil berorasi dan sholawatan dari masjid Jami’ Darussalam desa mamben daya menuju lokasi pembangunan masjid
Penyampaian Orasi
Ustadz asdar penyampaian, Kami melakukan aksi hari ini karena tidak adanya koordinasi dengan kami dan Pemerintah Daerah seolah-olah tutup mata tidak mendengan suara kami. Untuk apa kita berkordinasi, mereka datang tanpa permisi membangun tempat ibadah tidak sesuai keinginan warga lingkungan setempat. Kita juga sangat menyayangkan kepala desa mamben daya yang sudah memberikan rekomendasi pembangunan tanpa ada menghargai para tokoh agama Mamben Daya, kalau hari ini aksi kami tidak di tanggapi maka kami tidak akan mau mediasi lagi.
Muhammad zaini (Ketua LSM GI) ini adalah penghianatan nyata bagi kami. Kami datang aksi dengan aksi damai apabila ada yang berani menghadang kami, kami akan lawan jangan sampai ada penyusup, provokator yang akan membuat onar. Kami tidak ingin di katakan bid’ah bid’ah ketika kami melakukan kegiatan/ajaran ajaran di desa kami. Hari ini kami amanatkan para pemimpin menghentikan pembangunan masjid tersebut
Ustadz H. Muhammad zaidi, ini adalah masjid satu satunya untuk penyampaian dan penyebaran dakwah di mamben daya, apa itu tidak menyakiti hati kami yang asli masyarakat sini, fan kami datang dengan aksi damai dan tidak ada bersikap anarkis. Kami tidak menyalahkan bangunan yang berdiri disini , tapi kami menyalahkan yang membangun (Wahabi) karena kita sebagai tokoh tokoh juga merasa sangat di lecehkan
Pukul 09.02 wita masa aksi tiba di lokasi pembangunan masjid dan melakukan beberapa pengerusakan tiang tiang penyangga pengecoran masjid As-sunah tersebut namun fihak keamanan dan korlap akasu langsung menghalau warga dan keadaan bisa di kendalikan.
Pukul 09.33 wita kegiatan selesai dan di lanjutkan aksi ke kantor Desa Mamben daya
Pukul 10.20 wita masa aksi berorasi di depan kantor desa dan meminta Kepala Desa Mamben Daya keluar menemui aksi guna di minta menandatangani surat kesepakatan penghentian pembangunan Masjid Ass-Sunnah.
Kepala Desa Ridwan kemudian menerima aksi 10 orang perwakilan masuk ke Kantor Desa dan menandatangani surat kesepakatan yg di ajukan peserta akasi.
Pukul 11.00. wita kegiatan berakhir dan masa aksi meninggalkan lokasi dan balik ke rumah masing-masing.situasi aman dan kondusif.
Demikian yang dapat kami laporkan sebagai Laporan Monitoring, terimakasih. (*H A)